Klaten – Konflik internal di Desa Kraguman memanas setelah kasus yang melibatkan Kepala Dusun (Kadus) Guntur menjadi viral. Perselisihan antara Guntur dan Kepala Desa Kraguman kini menjadi perhatian publik, terutama setelah sejumlah tokoh masyarakat mendesak Guntur untuk mundur dari jabatannya.(Jumat 10 Januari 2025).
Ketegangan antara Guntur dan Kepala Desa ini telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Konflik mulai mencuat setelah beberapa kebijakan desa dianggap tidak sejalan dengan visi dan misi Kepala Desa. Guntur sering menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Kepala Desa, yang memicu keresahan di kalangan warga.
Dalam rapat desa yang digelar baru-baru ini, sejumlah tokoh masyarakat menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap kinerja Guntur. Mereka menilai bahwa perseteruan antara Kadus dan Kades telah menghambat pembangunan desa. Beberapa keputusan yang diambil oleh Guntur dianggap bertentangan dengan kepentingan warga.
Puncaknya, sebuah petisi berisi tanda tangan sejumlah tokoh masyarakat beredar di media sosial, mendesak agar Guntur mundur dari jabatannya. Petisi ini mendapat dukungan luas dari warga yang berharap adanya perbaikan dalam tata kelola desa.
Seorang tokoh masyarakat, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, “Kami tidak bisa membiarkan konflik ini berlarut-larut. Kami membutuhkan pemimpin yang dapat bekerja sama dengan Kepala Desa demi kemajuan desa.”
Namun, Guntur menolak mundur. Dalam pernyataan resminya, ia menegaskan bahwa ia telah menjalankan tugasnya sebagai Kadus dengan baik. “Saya akan terus melayani warga dengan sebaik-baiknya,” ujar Guntur.
Kepala Desa Kraguman belum memberikan komentar resmi terkait situasi ini. Namun, sumber internal desa menyebutkan bahwa pihak desa tengah berupaya mencari solusi terbaik untuk meredakan ketegangan.
Kasus ini menarik perhatian pemerhati tata kelola desa di Kabupaten Klaten. Banyak pihak berharap konflik ini segera diselesaikan, agar Desa Kraguman bisa kembali fokus pada pembangunan dan kesejahteraan warganya.(Zis)
