Warga Jepara Keluhkan Lahan Parkir Pasar Mayong yang Dipenuhi Gerobak PKL

By MATA JATENG
Senin, 14 April 2025

Jepara, 14 April 2025 — Sejumlah warga di Kecamatan Mayong, Jepara, mengeluhkan kondisi lahan parkir di Pasar Mayong, khususnya di area timur tepatnya di belakang halte pasar, yang kini tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Keluhan ini disampaikan langsung kepada wartawan Berita Istana pada Senin (14/4).

Setelah renovasi beberapa waktu lalu, area parkir tersebut sebenarnya sudah tertata dengan baik dan sempat berjalan sesuai fungsinya. Namun, seiring berjalannya waktu, lahan tersebut mulai digunakan oleh pedagang mainan dan pedagang kaki lima (PKL), terutama pada sore hari.

“Awalnya mereka hanya berjualan sore dan malam hari, dan pagi harinya bersih karena langsung dibereskan,” ujar salah satu warga setempat. “Tapi sekarang mulai banyak yang meninggalkan barang dagangannya di area parkir.”

Hal ini menyebabkan terganggunya fungsi lahan parkir, terutama saat ada kendaraan sales atau pengunjung pasar yang hendak masuk. Warga juga menyampaikan bahwa sebelum Lebaran lalu, pihak dinas terkait sudah sempat menertibkan area tersebut.

“Sebelum Lebaran kemarin sudah dibersihkan dan ditertibkan, tapi setelah Lebaran, barang-barang itu mulai ditaruh di sana lagi,” tambahnya.

Warga menyoroti kurangnya respons dari petugas pasar meski mereka hampir setiap hari melihat kondisi tersebut. “Itu kan area strategis, tapi sepertinya petugas pasar enggan menegur karena yang menaruh barang di situ orang-orang sini juga, istilahnya akamsi (anak kampung sini),” jelas Warga.

Lebih lanjut, beredar pula kabar bahwa ada oknum yang diduga menerima pembayaran dari pedagang untuk bisa menaruh barang dagangannya di lahan parkir.

Menanggapi hal tersebut aktivitas lingkungan hidup Warsito menegaskan,aktivitas jual beli di area Pasar Timur mengalami gangguan akibat keberadaan pedagang mainan dan pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi area pintu keluar-masuk pasar sebelah timur. Sejumlah mainan seperti odong-odong dan wahana mandi bola berukuran cukup besar dipasang di lokasi tersebut, menutupi pandangan dan menghalangi akses pejalan kaki serta kendaraan keluar-masuk.

Baca Juga :  Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional

Warga dan pengunjung pasar mengeluhkan kondisi ini karena tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan. “Sulit sekali keluar masuk pasar, apalagi kalau sedang ramai. Pandangan tertutup mainan dan orang jadi berdesak-desakan,” ujar Dedi, salah satu pengunjung.

Menurut pantauan di lapangan, para pedagang memasang lapak sejak pagi hari dan baru membongkarnya menjelang malam. Area yang semestinya digunakan sebagai jalur keluar masuk kini berubah fungsi menjadi tempat bermain anak dan lokasi jualan.

Pihak pengelola pasar maupun aparat terkait hingga saat ini belum mengambil tindakan tegas terhadap keberadaan para pedagang tersebut. Warga berharap ada penataan ulang agar akses pasar kembali lancar dan aman.

“Bukan melarang cari nafkah, tapi jangan sampai mengganggu akses umum,” tambah Siti, pedagang sayur di dalam pasar.

Situasi ini diharapkan segera ditangani agar tidak menimbulkan kemacetan dan masalah keselamatan, terutama saat jam-jam sibuk.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola pasar maupun dinas terkait belum memberikan keterangan resmi. Untuk menjaga keseimbangan informasi, konfirmasi lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait masih terus diupayakan.(TIM:Red)

Berita Terkait

Berita Utama
Gencarkan Patroli, Polisi Tutup Ruang Gerak Premanisme di Jepara
Sabtu, 17 Mei 2025
Oknum Mengaku LSM Kembali Gentayangan di Miri: Ancam Viralkan Jika Tak Diberi Proyek
Sabtu, 17 Mei 2025
Warga Gilirejo Baru Apresiasi Polres Sragen Usai Tuntaskan Masalah Pupuk Subsidi
Jumat, 16 Mei 2025
Panduan Sistem Pajak Baru (1)
Terbaru
Berita Populer