Semarang, 12 Maret 2025 – Sejumlah warga Jawa Tengah menyampaikan keluhan terhadap Kapolda Jateng yang baru, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo. Mereka menilai sosoknya kurang ramah dan tidak berbaur dengan masyarakat seperti pendahulunya, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Keluhan ini disampaikan oleh Vio Sari, seorang pengelola 27 media online di bawah PT Berita Istana Negara. Dalam pernyataannya, ia mengaku telah mengirim surat audiensi kepada Kapolda Jateng, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan.
“Kami ingin berdiskusi langsung dengan Kapolda mengenai berbagai permasalahan di Jawa Tengah. Sayangnya, surat audiensi yang kami kirim tidak direspons. Ini menunjukkan kurangnya keterbukaan beliau kepada masyarakat,” ujar Vio Sari, yang juga menjabat sebagai Kepala Perwakilan (Kaperwil) Berita Istana Jawa Tengah.
Menurut Vio Sari, Kapolda Jateng seharusnya bisa lebih ramah kepada masyarakat, mengingat warga Jawa Tengah dikenal sebagai orang-orang yang bersikap sopan dan terbuka. “Kapolda yang sebelumnya lebih dekat dengan masyarakat, sementara yang sekarang terkesan angkuh dan kurang peduli,” tambahnya.
Senada dengan Vio Sari, Direktur Utama PT Berita Istana Negara, Warsito, menegaskan bahwa Kapolda Jateng seharusnya bisa menyesuaikan diri dengan budaya warga setempat.
“Jawa Tengah adalah daerah yang damai dan ramah. Seorang pemimpin, terutama Kapolda, seharusnya bisa membaur dengan masyarakat, bukan malah menunjukkan sikap angkuh dan menjaga jarak,” tegas Warsito.
Selain itu, Warsito juga menyoroti kinerja Polda Jateng yang dinilai masih perlu ditingkatkan. Ia menyebut banyak kasus hukum yang tidak terselesaikan, seperti dugaan kejahatan perbankan yang melibatkan BPR di Pasuruan, Palembang, serta PT Chickin,oknum polisi yang mencekik balita berusia 2 tahun yang dilaporkan istrinya sendiri, kasus polisi tipu Polisi mencapai Rp 1,4 milyar, yang mendapat sorotan di Polda Jateng.
Kasus lain yang turut menjadi perhatian adalah dugaan intimidasi terhadap grup band Sukatani yang menuai kecaman dari publik dan netizen Indonesia.
“Kinerja Kapolda, Kapolres, Polresta, hingga Kapolsek harus lebih baik agar masyarakat kembali percaya kepada Polri. Saat ini, kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini hanya sekitar 25 persen. Ini menjadi tanda bahwa ada yang harus segera diperbaiki,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kapolda Jateng maupun jajarannya belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan yang disampaikan oleh masyarakat.(iTO)