Pasuruan – Limbah ayam potong milik Fatimah dan Kholila di Desa Gajah Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, telah bertahun-tahun menjadi sumber bau busuk yang menyengat, mencemari lingkungan dan membuat resah warga setempat. Limbah ini diketahui mengalir ke selokan yang melintasi permukiman warga, menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu kenyamanan warga serta pengguna jalan yang melintas di Jalan Gajah.
Limbah berbau busuk ini telah lama menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat sekitar, yang mengeluhkan bahwa aktivitas tersebut merusak kualitas lingkungan mereka. Sejumlah warga mengungkapkan bahwa bau menyengat dari limbah itu telah mengganggu aktivitas sehari-hari mereka dan bahkan berdampak pada kesehatan.
“Kami sudah sering terganggu dengan bau yang menyengat setiap hari, apalagi saat musim panas. Anak-anak pun sering mengeluhkan bau ini,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Menanggapi keluhan warga, Guntur Adi Pradana, SH, MH, C.Me, seorang aktivis lingkungan hidup, menyatakan bahwa tim investigasi dari Berita Istana telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan mendapati bahwa bau busuk memang sangat menyengat di sekitar area tersebut. “Kami akan segera melaporkan hasil temuan ini kepada pihak berwenang. Sudah saatnya ada tindakan tegas dari pemerintah desa untuk menangani masalah ini,” ungkap Guntur.
Guntur juga menyoroti kurangnya perhatian dari pihak pemerintah desa setempat yang dinilai belum mengambil langkah konkret untuk mengatasi pencemaran lingkungan ini, meskipun masalah tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun. Warga berharap agar pemerintah daerah serta instansi terkait dapat segera turun tangan untuk menangani masalah ini demi menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.(TIM Red)