MAGELANG – Organisasi kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat menyampaikan permohonan maaf kepada institusi TNI dan masyarakat, usai terlibat insiden keributan dengan anggota TNI di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, pada 28 Mei 2025 lalu.
Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator GPK Aliansi Tepi Barat, Pujiyanto (48), saat audiensi di Markas Kodim 0705/Magelang pada Senin (2/6/2025). Dalam kesempatan itu, Pujiyanto membacakan surat pernyataan resmi permohonan maaf di hadapan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Magelang.
“Kami, Ormas GPK Aliansi Tepi Barat, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada institusi TNI dan masyarakat atas kejadian yang terjadi pada hari Rabu, 28 Mei 2025, yang mengakibatkan terganggunya kondusivitas wilayah Magelang,” ujar Pujiyanto.
Dalam surat tersebut, GPK juga menyatakan komitmen untuk mematuhi peraturan lalu lintas dalam setiap kegiatan organisasi ke depannya.
Insiden keributan bermula dari beredarnya video yang memperlihatkan anggota GPK menendang mobil dinas TNI serta menggeber-geber motor saat melintas bersamaan dengan iring-iringan kendaraan pengangkut anggota TNI. Aksi tersebut sempat memicu ketegangan hingga membuat anggota TNI turun dari kendaraan dan menyekat rombongan GPK di lokasi kejadian.
Audiensi di Makodim Magelang dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, antara lain Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Ketua DPRD Kabupaten Magelang Sakit, Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata, Kapolres Magelang Kota AKBP Anita Indah, serta Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto.
Diketahui, rombongan GPK pada saat itu tengah dalam perjalanan untuk menyampaikan aspirasi ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Magelang.(Vio Sari)