Sukabumi – Kerusakan sejumlah fasilitas di ruang terbuka hijau Alun-Alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, menuai kritik dari masyarakat. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ornamen patung penyu yang dinilai dibuat asal-asalan. Rabu (5/3/2025).
Menanggapi hal tersebut, Imran Firdaus, perwakilan kontraktor proyek Alun-Alun Gadobangkong, menyatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan pekerjaan sesuai aturan pengadaan barang dan jasa.
“Kami sudah melakukan serah terima dua kali. Pertama pada Februari 2024 dengan masa pemeliharaan enam bulan, dan serah terima kedua pada Agustus 2024,” ujar Imran.
Terkait viralnya informasi bahwa patung penyu terbuat dari kardus, Imran menjelaskan bahwa kardus hanya digunakan sebagai media untuk menempelkan resin. Ia juga mengakui bahwa patung tersebut tidak dibuat dari coran semen, melainkan dari resin dan fiberglass.
“Kami mengerjakannya dengan pengawasan dan berdasarkan aturan pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan,” tambahnya.
Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu anggaran dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk memperbaiki fasilitas di Alun-Alun Gadobangkong.
“Anggarannya tidak ada di DLH, tapi di Perkim. Penganggarannya masih di Perkim tahun ini. Kami hanya sebagai pengelola, jadi masih menunggu anggaran dari Perkim untuk perbaikan,” jelas Prasetyo.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat, belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi melalui ponselnya hingga berita ini ditayangkan.
Penulis: Chuba