Fakta Terbaru Ferdi dan Putri: Hubungan Gelap Oknum Polresta Sidoarjo dengan Wanita Penghibur, Gunakan Identitas Palsu

By MATA JATENG
Minggu, 3 November 2024

Oleh Berita Istana – Sidoarjo, Jawa Timur

Sidoarjo – Sebuah rumah kontrakan di Perum Bumi Citra Fajar, Cluster Sekawan Regency Blok C No. 9, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sorotan publik. Rumah sederhana berwarna krem-putih dengan lantai keramik marun dan pagar hitam ini ternyata menjadi tempat tinggal bagi pasangan dalam hubungan terlarang.

Dalam setahun terakhir, rumah tersebut dihuni oleh oknum anggota Polresta Sidoarjo berinisial JI (38) bersama seorang wanita penghibur bernama Nanda, yang diketahui telah memiliki lima anak. Hubungan terlarang ini bahkan mencapai pernikahan siri di rumah orang tua JI, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai kedisiplinan aparat kepolisian.

JI dan Nanda diduga menggunakan nama samaran “Ferdi” dan “Putri” untuk menyembunyikan status mereka dari masyarakat sekitar dan pihak berwenang. Investigasi dari tim Berita Istana menemukan adanya bukti-bukti yang menunjukkan upaya pasangan tersebut dalam menyamarkan keberadaan mereka.

Sementara itu, istri JI, WRS (35), mengungkapkan bahwa rumah tangga mereka yang telah berlangsung selama 15 tahun kini berada di ambang kehancuran. Pasangan ini memiliki dua anak, namun WRS menuduh suaminya berselingkuh dengan Nanda sejak 2023. Pernikahan siri JI dengan Nanda diduga dilakukan di rumah orang tua JI tanpa sepengetahuan WRS.

WRS pertama kali melaporkan dugaan perselingkuhan ini ke Propam Polda pada 18 Agustus 2023. Setelah sidang kode etik pada 8 Maret 2024, mereka berdamai dengan syarat bahwa JI tidak akan mengulangi perbuatannya. JI juga menyetujui untuk menyerahkan aset dan hak asuh anak jika melanggar kesepakatan tersebut.

Namun, pada 4 Oktober 2024, WRS mendapati JI kembali bersama Nanda di rumah kontrakan yang sama, yang kemudian memicu keributan dan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). WRS segera melaporkan kejadian ini ke Propam Polresta Sidoarjo, dan kedua belah pihak kemudian dibawa ke kantor polisi.

Baca Juga :  Ungkap 9 Fakta Mengejutkan di Kafe Gempol 9 Pasuruan Penyekapan Hingga Telanjang di Dalam Room

Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto, memastikan langkah tegas telah diambil dalam kasus ini. “Silakan koordinasikan dengan Kabid Propam. Sudah diambil langkah-langkah oleh Propam,” ujar Irjen Imam dalam pernyataannya pada Senin, 28 Oktober 2024.

Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Kasi Propam) Polresta Sidoarjo, Iptu Ghusairi, menyatakan komitmennya untuk menjaga integritas serta kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. “Kami menjamin 100% bahwa setiap oknum yang terbukti melanggar akan mendapatkan sanksi tegas sesuai aturan yang berlaku. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga kehormatan institusi serta memastikan bahwa Polresta Sidoarjo tetap menjadi institusi yang bersih dan dapat dipercaya oleh masyarakat,” ujar Ghusairi dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, Ghusairi menyebutkan bahwa penyelidikan telah berlangsung, dan pihaknya terus mengumpulkan bukti-bukti yang relevan. Ia menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi anggota yang terlibat dalam tindakan yang mencoreng nama baik kepolisian.

“Kami akan bergerak cepat dan tidak akan main-main dalam penegakan hukum. Hal ini untuk memberikan efek jera sekaligus menjaga kehormatan korps,” tambahnya.

Tindakan tegas ini diharapkan dapat menjadi contoh dan peringatan bagi anggota lainnya agar selalu bertindak sesuai dengan aturan dan etika yang berlaku. Masyarakat di Sidoarjo diharapkan turut mendukung proses ini dengan melaporkan jika menemukan tindakan yang tidak sesuai dari anggota kepolisian.

Dengan adanya komitmen ini, Polresta Sidoarjo berupaya memperkuat kepercayaan publik dan menunjukkan kesiapan untuk melakukan pembenahan internal guna menjaga keamanan serta ketertiban di masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Maulana selaku Ketua RT setempat akhirnya dimintai keterangan oleh tim media mengenai perkembangan terbaru terkait situasi di wilayahnya. Saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Maulana memberikan jawaban singkat, “Nanti saya isi ya, ini masih nyetir, silahkan datang ke rumah untuk wawancara lebih lanjut?” tulisnya.

Baca Juga :  Ombak dan Cinta, Gadis Kalimantan: Kutemukan di Atas Kapal Menuju Batulicin

Keterangan yang diberikan Maulana memang terbilang singkat dan belum menjelaskan banyak informasi. Hal ini dapat dimaklumi mengingat kondisinya yang sedang dalam perjalanan dan tidak memiliki banyak waktu untuk merespons secara rinci.

Selanjutnya, tim media akan terus menunggu keterangan lanjutan dari Maulana untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas terkait peran dan tanggung jawabnya sebagai Ketua RT dalam menangani permasalahan yang sedang terjadi di lingkungan tersebut.(TIM:Red)

Berita Terkait

Berita Utama
Melawan Lupa: PPWI Punya Andil dalam Memajukan Polri
Sabtu, 15 Maret 2025
Diduga Pergudangan di Jatiuwung Kota Tangerang Menjadi Pabrik Oli Palsu Polisi Tutup Mata 
Sabtu, 15 Maret 2025
Ombak dan Cinta, Gadis Kalimantan: Kutemukan di Atas Kapal Menuju Batulicin
Sabtu, 15 Maret 2025
Panduan Sistem Pajak Baru (1)
Terbaru
Berita Populer